OPINI - Membuka kembali sejarah kepemimpinan bangsa dan negara Indonesia, sejak era perjuangan kemerdekaan dan era pembangunan, tentunya kita akan menemukan banyak sekali sosok pemuda Indonesia yang terlibat secara aktif dalam mengelola pemerintahan negara.
Kepemimpinan muda Indonesia, sebut saja Soekarno (Bung Karno) berusia 44 tahun, Mohammad Hatta (Bung Hatta) berusia 43 tahun, disaat usia yang terbilang muda telah mampu memimpin bangsa dan negara Indonesia sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Kemudian, Soeharto pun pada usia yang juga terbilang relatif muda, yakni 47 tahun ditetapkan sebagai Presiden Republik Indonesia.
Baca juga:
Tony Rosyid: SBY Bukan 'Bapak Plin Plan'
|
Partai Golkar
Sebagai warga negara yang apresiatif terhadap eksistensi Partai Golkar, tentunya saya menilai kondisi partai Golkar saat ini sedang tidak baik-baik saja, pertama saya menilainya pada tingkat elektabilitas, Partai Golkar cenderung mengalami penurunan, dan beberapa lembaga survey kredibel pun telah memastikan penilaiannya, sebut saja Lembaga Survey Indonesia (LSI) yang menempatkan posisi Partai Golkar dengan presentase angka 6, 0%.
Kedua saya menilai, posisi Partai Golkar tidak mampu secara terukur guna memastikan kader terbaiknya pada lingkaran tawar menawar Calon Presiden pada pemilihan Presiden tahun 2024, buktinya Calon Presiden 2024 yang telah ditetapkan pada musyawarah nasional Partai Golkar, yakni Airlangga Hartarto, tidak maksimal dalam mengoptimalkan angka presentasi tingkat elektabilitas pada seluruh wilayah di Indonesia, buktinya hampir semua lembaga survey menempatkan Airlangga Hartarto pada posisi terbawah.
Bahlil Lahadalia
Saat ini, tentu saja nama Bahlil Lahadalia merupakan salah satu tokoh muda nasional yang sedang dipercayakan Presiden Republik Indonesia sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM RI. Membaca kembali sejarah perjalanannya Bahlil Lahadalia, maka kita akan sedikit tertunduk dan menahan hati keperihatinan atas nilai perjuangan yang tidak semua orang mampu sepertinya, perjuangan yang sungguh luar biasa dalam mengarungi dinamika kehidupan dunia.
Secara umum, dan sebagai adiknya seideologi pada organisasi himpunan mahasiswa Islam (HMI) dan himpunan pengusaha muda Indonesia (HIPMI), saya sedikit banyak mengetahui perjalanan kehidupannya Bahlil Lahadalia. Baik lewat ceritanya bang Bahlil Lahadalia secara langsung, maupun dari ceritanya beberapa senior saya di HMI dan HIPMI. Saya berkesimpulan, bahwa Bahlil Lahadalia termasuk manusia pilihannya Allah swt sebagai sebaiknya-baiknya pejuang dalam kepemimpinan.
Dengan demikian, dengan kondisi Partai Golkar yang sedang tidak baik-baik saja saat ini, karena mengalami kemunduran atas kelalaian kepemimpinannya. Saya pun menilai, sosok Bahlil Lahadalia merupakan tokoh muda nasional yang saat ini berusia relatif muda 'yakni 46 tahun, yang juga memiliki segudang prestasi dalam kepentingan Investasi dan kepemimpinan, tentunya sangat ideal untuk kemudian mengembalikan kejayaan Partai Golkar seperti dulu lagi. Paling tidak, dalam menghadapi pemilihan Presiden dan pemilihan legislatif pada tahun 2024, Partai Golkar mampu memastikan nilai terbaik terhadap kepentingan masa depan bangsa dan negara Indonesia pada posisi Presiden ataupun Wakil Presiden, juga perolehan kursi pada DPR/DPRD.
Jakarta, 26 Juli 2023
Saiful Chaniago/Waketum DPP KNPI